Niat adalah Sumber Pahala

Hadist 

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ
رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا
نَوَى . فَمَنْ آَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ آَانَتْ
هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
   .
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas)berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

Hadist ini menjelaskan bahwa sahnya beberapa perkara/amal tergantung pada niatnya, bila niatnya karena Allah da Rosulullah maka bisa mendapat keberkahan atau pahala. Bila niatnya karena wanita atau urusan duniawi maka akan sampai yang diniatkan sehingga tidak mendapat keberkahan. 

Melakukan suatu perkara kebaikan maka Allah akan memberikan pahala.
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An Nahl : 97)
Apabila perkara kebaikan tersebut di awali dengan niat karena Allah maka insyaAllah mendapat keberkahan atau pahala berlipat-lipat dengan catatan harus ikhlas kepada Allah. Misalnya aktivitas sehari-hari seperti mencuci, mengepel, makan, mandi, sekolah, silaturahim, belajar, menjenguk orang sakit, dan lain-lain bila diawali dengan niat ikhlas karena Allah maka insyaAlalh mendapatkan keberkahan dunia dan akhirat. Jadi pahala itu sebenarnya mudah dicari tinggal bagaimana kita pandai-pandai menumbuhkan niat ikhlas dalam hati.

misalnya cara niat didalam aktivitas sehari-hari :
  • makan : niat ingsun makan supaya lebih tegar dan semangat dalam menjalankan sholat lillahita'ala, atau niat ingsun makan karena Allah ta'ala, dan lain-lain insyaAllah setiap menelan makanan bernilai pahala.
  • mencuci/mengepel : niat ingsun nyuci pakean dan mengepel demi meringankan beban orang tua lillahita'ala, atau niat ingsun nyuci pakean supaya bersih saat melakukan ibadah lillahita'ala, dan lain-lain dan isyAllah setiap gerakan mencuci atau mengepel dihitung/bernilai pahala.
  • mandi : niat ingsun mandi lillahita'ala.
  • sekolah/belajar : niat ingsun tholabul ilmi lillahita'ala. InsyaAllah apa yang kita pelajari mudah diterima dan apa yang kita lakukan insyaAllah bernilai pahala.
  • jenguk orang sakit : niat ingsun jenguk orang sakit biar mempererat silaturahim lillahita'ala
  • dan lain-lain sesuai niat dan keinginan anda.
jadi niat itu adalah sesuatu yang mudah diucapkan yang bisa bernilai pahala, Wallahu a'lam. Sebagai manusia hanya bisa berikhtiar.

0 comments:

Warning!
- Tinggalkan jejak anda di kolom komentar.