Tembang ini dinesbatkan kepada salah satu wali songo yang njjawani, sekelumit teks huruf abjad diatas merupakan dalam gubahan dialek bhs.arab ke dalam bhs.jawa yang keduanya mempunyai makna sendiri-sendiri dan nilai-nilai falsafah adiluhung yang saling berhubungan-bersinergi antara satu dgn yang lain dalam mengelupas inti hakekat hidup.
Semua kalimat asalnya berbahasa Arab, dan isinya semua tentang nasehat untuk banyak mengingat Allah dan kematian.
1). "Sluku-sluku bathok"
dalam bahasa Jawa SLUKU-SLUKU BATKHOK ialah, (mengelupas/kupaslah bisa jg mudani/menelanjangi bhs.jawa sangsekerta) hendaklah dalam melihat menilai berfikir menyimpulkan bertindak tidak hanya dari segi dhohirnya/luarnya saja melainkan juga hakekat atau sejati dari hal tersebut.
(buah kelapa/degan kalau dikelupas, ditelanjangi maka terdapat bathok kelapa yang didalamnya juga terdapat isi daging kelapa dan air degan segar bhs.jawa umum)
segala sesuatu hal bila ditelanjangi maka tampaklah hakekat/sejatinya, dan sesuatu yang bersifat hakekat laksana pribahasa daging dan air segar degan.
Yang mana pada kalimat ini berasal dari bahasa arab "Ghuslu-ghuslu bathanaka", yang artinya mandikanlah batinmu. Maksudnya, kita harus membersihkan batin dulu sebelum membersihkan badan atau raga. Sebab lebih mudah membersihkan badan dibandingkan membersihkan batin atau jiwa. Ada pula yang menafsirkan lain, yaitu berasal dari bahasa arab "usluk-usluk bathanak", SLUKU-SLUKU gubahan dialek bhs.arab اسلك - اسلك dibaca USLUK-USLUK kata perintah dalam bhs.arab yang artinya suluklah -suluklah ( سلو ك ) ,suluk sendiri artinya "ngambah dalan marang pengeran" atau sebuah methode (dlm bhs.arab طر يقة dibaca thoriqoh, dlm thoriqoh wajib adanya pembimbing/ مر شدْ dibaca mursyid ) untuk mencapai Alloh Yang Maha Esa dan sblm itu diperlukan adanya "معرفة" dibaca makrifat arti indonesia : mengenal tuhan Yang Maha Esa, BATHOK gubahan bhs.arab بطنك dibaca bathanak/bathanaka, bathanaka artinya hatimu/jeroanmu, kata-kata bathin dalam sufisme islam diartikan hati, dan hati sendiri berlapis 7 alam gaib/bathin yang hendaknya dilalui dan dikenali bagi si pesuluk sejati sebagaimana lapisan langit dan bumi yang ingin sekali di mengerti oleh orang yang ingin mengerti, dan banyak lagi keterangan tentang hati/ الْقلب dalam al-qur'an dan al-hadits, yang intinya dari kalimat ini kita harus menjalankan batin kita untuk mendekat dengan Allah dengan dzikir kepada Allah SWT tidak hanya raga kita saja yang melakukan sholat atau ibadah lainnya, melainkan batin kita juga, bahkan ke-khyusu'an batin kita inilah yang mengantarkan kita untu lebih dekat dengan Allah.
2). Bathok'e ela-elo
bathok yang "mello-mello" tampak jelas bila buah kelapa sudah ditelanjangi kulit luarnya, segala sesuatu yang bila sudah terlihat jelas hakekatnya maka timbullah kata-kata tersebut.
Lah sluku-sluku bathok'e tadi dengan cara bagaimana?
Yaitu dengan cara ela-elo. Yakni dengan cara "Batinmu (melantunkan): laa ilaaha illallaah", ELA-ELLO gubahan bhs.arab لا إله إلا الله maksudnya, hati kita harus senantiasa berdzikir kepada Allah, diwaktu senang apalagi susah, dikala menerima nikmat maupun musibah, sebab setiap persitiwa yang dialami manusia, pasti mengandung hikmah. Allah yang menciptakan kita, dan pastinya Dia juga yang mengerti kita. Tiada sandaran selain kepadaNya, sandaran dalam berfikir, bermain, bekerja, berkarya, dan semua aktifitas keseharian kita,
3). Siromo menyang solo
(bapak pergi ke solo), dari kata Sharimi Yasluka (petik dan ambillah satu jalan masuk) Tentunya yang dimaksud adalah jalan kebahagiaan dan keselamatan, melalui beragama secara benar, berislam secara benar.
dalam ajaran kanjeng sunan kalijaga disini tak lepas dari sufisme islam yang mengusung ajaran penyebaran islam secara damai melalui tradisi lokal yang ramah serta mengibarkan panji-panji ke-universal-an dan kebersama'an dalam kemajemukan manusia yang beragam kultur tradisi menurut bangsa masing-masing.
dan thoriqoh yang dibawa setiap mursyid dimasing2 belahan dunia tak terbantahkan, karena sesuatu yang ada sanad/silsilah yang nyambung kepada rosululloh SAW, dalam hal ini adalah BAI'AT بيعة adalah bukan bid'ah dan dibawa oleh rosululloh SAW sendiri.
THORIQOT yang paling dasar ialah menjaga sholat jangan sampai lupa, jaga sholat walau dalam kondisi lelah, capek, senang, sedih, bermain atau menyendiri, sebab sholat akan menjaga kita dari kesalahan, dari kesesatan jalan yang kita tempuh nanti. Ingatlah, maka kelak kalian akan menemukan "sirru maa yashilu", yaitu rahasia kenapa kita hidup di dunia ini, rahasia ibadah, rahasia segala ciptaan Allah, dan rahasia kalimat Laa ilaaha illallah.
4). Oleh-olehe payung mutho
Namun menjaga sholat saja belum cukup, kita juga harus mengucap "oleh-olehe payung mutho", dari kata “Laailaha illaallah hayun wal mauta”, artinya meng-Esakan Allah dari hidup sampai maut. * Payung mutho adalah payung jadul dari kertas semen yang sangat besar, biasanya untuk mengiringi keranda jenazah. Maksudnya, kita harus senantiasa melanggengkan dzikir kepada Allah mumpung masih hidup, bertaubat sebelum datangnya maut. Ingat, manusia hidup di alam dunia tidak sekedar memburu kepentingan duniawi saja, tetapi harus seimbang dengan urusan-urusan ukhrowi.
5). Mak jenthit lolo lobah,
Maka dari itu, "fajaddid allaila lubbah", yaitu perbaruilah (imanmu dengan ucapan laa ilaaha illallaah) pada malam ini, yaitu pada tengah (malam)-Nya. kita dianjurkan memperbarui iman dengan memperbanyak dzikir, sujud, wirid kepadaNya, terutama dalam waktu-waktu sepertiga malam. Karena harus kita ingat, "Pak jenthit lolo lobah" (kematian itu datangnya tiba-tiba), tak ada yang tahu. Tak bisa dimajukan atau dimundurkan walau sesaat. Sehingga saat kita hidup, kita harus senantiasa bersiap dan waspada. Selalu mengumpulkan amal kebaikan sebagai bekal untuk dibawa mati.
6). Wong mati ora obah
Wong mati ora obah (jasad yang sudah meninggal tidak dapat bergerak), dari kata “hayun wal mauta innalillah”, artinya dari hidup hingga mati adalah milik Allah.
Dan saat kematian sudah datang, semua sudah terlambat. Kesempatan beramal hilang. Banyak ingin minta dihidupkan tapi Allah tidak mengijinkan.
7). Yen obah medeni bocah
Yen obah medeni bocah (kalau dia bergerak akan membuat takut anak-anak), dari kata “mahabbatan mahrajuhu taubah”, artinya kecintaan yang menuju pada taubat
Jika mayat hidup lagi maka bentuknya menakutkan dan mudharatnya akan lebih besar. Coba byangkan, bagaimana seandainya ada mayat hidup? pasti kita takut kan?, intinya, dalam parian ini kita diperintahkan untuk beribadah yang nantinya mendatangkan kecintaan menuju taubat.
8). Yen urip golek'o dhuwit
Yen urip golek'o dhuwit (tapi kalau dia masih hidup, cari uanglah), dari kata “yasrifu innal khalaqna insana min dhafiq” artinya sesungguhnya manusia diciptakan dari air yang memancar. Mungkin yang bait ke delapan ini ringkasan dari surah At Tariq ayat 6 - 7, Falyandhuri insanu mima khuliqa, khuliqa min maa’in daafiqin (Maka perhatikan manusia dari apa ia diciptakan, ia diciptakan dari air yang memancar).
Maka dari itu, kesempatan terbaik untuk berkarya dan beramal adalah saat ini. Saat kita masih hidup. ingin kaya, ingin membantu orang lain, ingin membahagiakan orang tua? sekaranglah saatnya. Ketika uang dan harta benda masih bisa menyumbang bagi tegaknya agama Allah. Sebelum terlambat, sebelum segala pintu kesempatan tertutup.
Sumber:
Cinta Nayla